karakteristik dan struktur gerak atletik

   Saya ambil tulisan ini dari buku yang berjudul ATLETIK yang diterbitkan oleh DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL dan ditulis oleh Drs. Yoyo Bahagia, Drs. Ucup Yusup, M.Kes,  Drs. Andang Suherman, MA  . Buku ini dicetak pertama pada tahun 2000 dan tebal buku ini mempunyai 117 halaman,yang mana buku ini saya pinjam dari perpustakaan FIK UNY. Saya menulis artikel ini selain untuk memenuhi tugas yang diberikan, saya juga ingin mendapatkan ilmu tentang kepelatihan olahraga.

    Cabag olahraga atletik yang ada di idonesia ini terdiri dari nomer-nomer yang di lakukan di lintasa lari (track) dan di lapangan (field). Adapun nomer lintasan terdiri atas nomer jalan dan lari yang dibedakan atas jaraknya, yaitu jarak pendek, jarak menengah, dan jarak jauh. Sedangkan nomer lapangan terdiri atas nomer lempar dan tolak yang di bedakan atas nomer lempar lembing, lempar  cakram, lempar martir, dan tolak peluru. Nomer lompat terdiri atas lompat jauh, lompat jangkit, dan lompat galah adapun pembahasan tentang nomer jalan dan lari  sebagai berikut 

1.  Panjang langkah ( strit length)                                                                                       

     Adapun setiap panjang langkah pelari merupakan hasil dari penjumlahan dari tiga jarak yaitu :

• Jarak tolakan kaki yaitu jarak horizontal antara kaki yang menolak dengan titik berat beban pelari
• Jarak melayang di udara, yaitu jarak horisontal yang di capai oleh pelari dengan pemindahan gerak badan selama di udara
• Jarak pendaratan, yaitu  jarak horisontal pelari saat titik berat badan saat kaki mendarat. 
• Untuk pengukuran panjang langkah dapat di lakukan dengan atlet melakukan lari cepat 30 meter, kemudian ukur rata-rata panjang langkah mengunakan  meteran dan 5 langkah pertama sebenarnya penjumlahan dari ketiga jarak tolakan, layangan di udara, dan jarak pendaratan kaki

2. Frekuensi langkah (stride frequency)                                                                              

      Frekuensi langakah merupakan perbandian antara banyaknya kaki kontak dengan tanah dan kaki melayang di udara. Sebagai gambaran seorang  pelari top dunia menggunakan frekuensi kaki dengan perbandigan 2 : 1 artinya kaki kontak dengan tanah dua kali dan kaki melayang di udara satu kali. Pelari top putra dunia dapat mencapai frekuensi langkah 5 kali setiap detiknya, sedangkan atlet putri dunia 4.48 langkah per detik dengan kecepan lari maksimal 26 meter per jam

BAHASA PENGARANG

Bahasa  dalam buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif  sehingga  mudah dipahami oleh pembaca atau dengan kata lain pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dapat dipahami langsung oleh pembaca keterkaitan tentang atletik.

KEUNGGULAN
Keunggulan dari buku ini adalah mampu memberikan informasi tentang Atletik bagaimana cara melatih atletik dari lari, lompat maupun lempar.

KELEMAHAN
Kelemahan dalam buku ini adalah  ilustrasi  gambar yang disajikan pada buku ini tidak berwarna sehingga bisa saja dapat menimbulkan kurangnya minat para siswa dalam mengkaji buku tersebut. Selain itu, kualitas kertas buku yang digunakan juga kurang bagus sehingga mudah cacat atau robek.yang jelas sehingga  pemahaman bagi pembaca khususnya para pemula tidak tersampaikan dan sulit dipahami.

KESIMPULAN
Buku ini layak di baca karena didalamnya memuat ilmu tentang Atletik beserta aturanya.  Saran saya setelah membaca buku ini anda diharapkan dapat mempelajari teknik dalam Atletik  dengan baik dan benar serta dapat memanfatkanny sebagai ladasan melatih.